Sinopsis Festival Of Troubadours (2022)
Festival Of Troubadours |
Yusuf sedang berbaring ketika, pada suatu malam yang hujan, ia mendengar suara ketukan di pintu. Pada awalnya Yusuf tampak ragu untuk bangkit dari sopa empuknya, tapi begitu ketukan tadi terdengar lagi, ia pun segera menyibak selimut dan berjalan ke arah pintu. Tapi siapa yang mengetuk? Pikir Yusuf; ia mengintip dari lubang kecil dan tidak mendapati siapapun di balik pintu.
Apakah adegan itu terkesan menakutkan? Yang jelas, The Festival Of Troubadours bukan film horor ataupun thriller – kita akan membahasnya setelah detail berikut:
- Judul; The Festival Of Troubadours
- Genre; Drama
- Direktur; zcan Alper
- Rilis; September 2022
- Durasi; 1 jam 42 menit
- Bahasa; Turki
- Negara; Turki
- Distributor; Netflix
Sinopsis
Film The Festival Of Troubadours mengisahkan tentang pertemuan seorang antara seorang ayah bernama Haves Ali dan anak anak laki-lakinya, Yusuf – atau sebaliknya; pertemuan antara seorang anak bernama Yusuf dan ayahnya, Haves ali. Dan sebelum malam itu tiba, mereka tidak pernah bertemu selama bertahun-tahun.
Akhirnya Yusuf membuka pintu dan mendapati seorang tua berkumis lebat dan berambut putih berdiri di hadapannya. Lelaki tua itu, selain mengenakan topi khas seniman, dengan jas hitam yang menutupi kemaja putih, juga membawa sebuah koper dan baglama (semacam gitar tradisional). Sejenak hening. Angin dan hujan bergemuruh di luar.
“Kau bersedia menerima tamu?” tanyanya dengan wajah tertunduk.
Yusuf mempersilahkan orang tua itu masuk dan mendiamkannya selama beberapa saat.
“Ayah tak pernah melihat hujan yang seperti ini,” kata orang tua itu, berusaha mencairkan suasana.
“Ayah datang ke Kirsehir untuk untuk mengunjungi makam ibumu. Ayah tak akan lama”.
Singkatnya, Haves Ali mempunyai rencana seperti ini; sesudah mengunjungi makam, ia akan ke Arkanya, lalu ke Kars untuk melihat festival Troubadours.
Artikel Lainnya: Sinopsis Who Invited Them
Setelah mendengar rencana itu, Yusuf, yang menyadari bahwa si ayah sangat lelah dan perlu beristirahat, menawarkan untuk bermalam di rumahnya. Sementara Yusuf merapikan tempat tidur, si ayah melepas jas dan baju kemejanya.
“Ayah berdarah?” tanya Yusuf saat melihat warna merah di baju kaos ayahnya.
“Akan sembuh dalam beberapa hari,” jawabnya.
Keesokan harinya, sebelum berangkat ke pengadilan, Yusuf sempat mencium jas ayahnya, seolah-olah itu adalah sesuatu yang sudah lama ia impikan. Ia juga membaca tiket yang ada di dalam saku jas itu, memeriksa catatan medis, termasuk isi dompet ayahnya. Ia bahkan mengisi dompet itu dengan sejumlah uang. Terakhir; Yusuf memotret catatan medis tadi dan mengirimkan gambar itu kepada temannya.
Rupanya catatan medis itu menunjukkan bahwa si ayah sedang tidak baik-baik saja.
Antara marah dan sedih, ditambah rasa kecewa yang tertimbun sejak dua puluh lima tahun, Yusuf pun langsung menyusul ayahnya ke terminal bus setelah urannya di pengadilan selesai. Dan begitu ia mengetahui bahwa bus yang ditumpangi oleh ayahnya sudah berangkat beberapa menit lalu, Yusuf pun mengejarnya. Bagaimanapun, Yusuf ingin tahu mengapa selama ini ayahnya tidak pernah datang dan tidak pernah memberi kabar padanya – termasuk meninggalkan ibunya.
Artikel Lainnya: Sinopsis Cutt Putlli
Mobil yang dikendarai Yusuf sungguh laju; dalam hitungan menit, ia berhasil mengejar bus tersebut. Haves Ali tak punya pilihan. Ia pun pindah dari dalam bus ke dalam mobil Yusuf dan, selama beberapa saat, mereka tidak bicara satu sama lain. Yang jelas, Yusuf tahu ke mana ayahnya akan pergi; ke makam ibunya, lalu ke Arkanya, dan terakhir menyaksikan festival Troubadours di Kars, tempat para musisi berkumpul.
Bagaimana kelanjutan film Ini? Temukan jawabannya dalam film Festival Of Troubadours.***
Para Pemain
- Kivanc Tatlitug sebagai Yusuf
- Settar Tanriogen sebagai Haves Ali
- Erkan Bektas sebagai Bekir Cavus
- Erkan Can sebagai Kul Yakopu
- Burcu Cavrar sebagai Dilek Hemsire
Catatan
Dari beberapa sumber yang saya baca, termasuk IMDb dan Netflikx, The Festival Of Troubadours mengisahkan sebuah reuni yang dramatis antara seorang ayah dan anak laki-lakinya. Namun, saya sebenarnya lebih senang melihat film ini dari sisi Haves Ali, atau si ayah, seorang musisi yang selalu berkeliling, pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk sekadar menghibur orang, atau memuaskan sesuatu dalam dirinya.
Singkatnya; begitu Haves Ali menyadari bahwa waktunya tidak banyak lagi, ia ingin berpamitan – sekaligus meminta maaf – kepada orang-orang yang pernah hadir dalam hidupnya. Yang menarik, ia selalu menenteng baglana dan kain kafan di dalam kopernya.
Artikel Lainnya: Sinopsis Goliath
0 Response to "Sinopsis Festival Of Troubadours (2022)"
Posting Komentar
jadi, apa yang kita bisa diskusikan?