Sinopsis Toscana; Selalu Ada Jalan Untuk Mengenang Masa Lalu

Toscana

sinopsis toscana

Detail Film Toscana

Title; Toscana
Genre; Drama, Film Romantis
Cast

  • Theo Dahl; Anders Matthesen
  • Sophia Gennera – Cristiana Dell ‘Anna
  • Pino Conti – Andrea Bosca
  • Merle - Erin Coker
  • Inge – Nancy Linari
  • Zeuten – Bill Rogers
  • Lucca – Micheal Sorich
  • Vincent – Luca Massimo
  • Priest – Luciano Palermi
Director; Mehdi Avaz
Writer; Mehdi Avaz
Duration; 1 jam 33 menit

Theo dan patung ayahnya

Sinopsis

Disclaimer; Tulisan ini mengandung spoiler (sebagai pemantik minat teman-teman).

Theo kembali ke rumah masa kecilnya di Tuscany setelah mendapat sepucuk surat berisi kabar bahwa ayahnya, George Dahl, telah berpulang tiga minggu lalu. Tetapi, Anda tahu, kepulangan Theo bukan untuk berziarah melainkan menjual setiap jengkal tanah yang ada di sana.

Awalnya, Theo tidak ingin menjual atau bahkan untuk sekadar berkunjung ke tampat itu; ia sudah cukup sebagai kepala koki di restorannya di Kanada. Namun karena desakan keadaan dan lebih pada suara perempuan, ditambah sedikit pencerahan dari ibunya, Theo pun kembali melewati jalan berkelok sambil memandangi hamparan rumput hijau sebelum akhirnya tiba di rumah masa kecilnya di atas bukit.

Di tempat itu, entah mengapa, Theo lebih seperti orang asing ketimbang tuan rumah. Ia sempat memesan makanan dan si pelayan tidak melayaninya dengan baik. Makanan yang disajikan pun jauh dari nilai estetis -- versi -- Theo. Karena itu, setelah mencicipi sedikit cairan kuring yang kentalnya seperti madu, Theo lansung memanggil pelayan tadi dan menyodorkan semacam kartu (kredit) untuk membayar makanan.

“Kau Theo Dahl?” tanya si pelayan setelah menjauhinya beberapa langkah.

“Ya!”

“Kalau begitu makanan ini gratis,” ucap si pelayan sambil mengembalikan kartu Theo. Lalu, dengan sedikit senyum yang terkesan dipaksakan, ia mengulurkan tangannya dan berkata; “Aku Sophia.”

“Kau tahu di mana Pino Conti?” Tanya Theo.

Pino Conti, Anda tahu, adalah orang yang mengirim surat duka kepada Theo. Selain itu, dia juga yang dipercaya oleh ayah Theo untuk mengurus perkebunan. Dan saat mereka berdua bertemu, Theo langsung menanyakan berapa harga jual warisannya.***

Catatan

Jadi, apakah Theo akan menjual tanah peniggalan ayahnya dan kembali ke restorannya di Kanada? Bayangkan tanah itu berada di atas bukit, tempat di mana kau bisa memandangi senja yang jauh, jalan yang berkelok-kelok, warna-warni kota yang selalu ramai – sedang angin selalu setia setiap kali kau memandangi semua keindahan itu. Bagaimana pula kalau tempat itu menjadi tumpuan hidup bagi seseorang yang adalah teman masa kecilmu? Apakah kau masih akan menjualnya? Saya tidak tahu. Tapi jawaban Theo dapat Anda temukan dalam Toscana.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sinopsis Toscana; Selalu Ada Jalan Untuk Mengenang Masa Lalu"

Posting Komentar

jadi, apa yang kita bisa diskusikan?